Selasa, 08 Februari 2011

DIMANAKAH KITA?!

Menangislah...
Mungkin itulah kata yang tepat, untuk pertama kali saya ucapkan pada diri ini (jiwa dan ruh ini) ... Karena begitu 'menonjok'-nya nasihat dari salah satu sahabat Rosululloh SAW yang mulia ini.

"Duhai Alloh yang Maha Mengampuni, ampuni aku.. Wahai Robb yang Maha Menyayangi, sayangi aku.."

Dado Binagama

---)|(---


Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan tinggal pemikiran, yang tidak berbekas pada perbuatan.
Banyak orang baik, tapi tidka berakal..

Ada orang berakal, tapi tidak beriman..

Ada yang berlidah fasih, tapi berhati lalai..

Ada yang khusyuk, tapi sibuk dalam kesendirian..

Ada yang ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis..

Ada yang ahli maksiat, tapi rendah hati bagaikan sufi..

Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, dan..

Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat..

Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat..

Ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut..

Ada yang berlisan bijak, tapi tak memberi teladan..

Ada pezina, yang tampil jadi figur..

Ada yang punya ilmu, tapi tidak paham..

Ada yang paham, tapi tidak menjalankan..

Ada yang pintar, tapi membodohi..

Ada yang bodoh, tapi tak tahu diri..

Ada yang beragama, tapi tidak berakhlak..

Ada yang berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan..

Lalu, diantara semua itu.. aku ada dimana?!

(ALI BIN ABI THOLIB, rodhiyaLLohu 'anhu)

13 komentar:

Yunan mengatakan...

Ada kalifah yang Berlalu menjelang malam
jalan berdebu dan malam merambat kelam
mereka menggiring hasrat menyatu dengan bumi
perjalanan pun tenggelam dibalik ambisi
bintang malam menuntun yang mereka harapkan
yang menggantung di atas bintang dan kenikmatan
dalam pemeliharaan yang tidak didapat orang lain
tak peduli celaan orang yang suka melontar celaan

atik mengatakan...

Assalaamu'alaykum

silaturahmi.. trnyt dah ganti template ya..:)
so nice ^^

Roxalana Fikren Taufik mengatakan...

Ketika kita berjalan pada jalan yang penuh kegelapan maka terangi jalan itu dengan cahaya doa yang di sertai keikhlasan dan pengharapan akan keridhoanNya. Berjalan tertatih-tatih pada kebenaran bukankah lebih baik dari pada berjalan mulus pada kesia-siaan?

Silaturahmi ya mas. Assalamualaikum

shinchan24 mengatakan...

hidup itu seimbang. ada hitam pasti ada putih. semua yang terjadi adalah proses kehidupan kita. semuanya harus terjadi. untuk mengetes tingkat keimanan, bukan menghindari cobaan tapi kita harus menghadapi cobaan dan masalah. tetaplah berpositif thingking
anginputih

wulan mengatakan...

maaasyaa allah,maha benar allah.tulisan saudara menyentuh sekali.
dan itulah yang terjadi saat ini, mari sama-sama itropeksi diri,agar damailah hati.boleh saudara berkunjung ke sang pengembara .sukron

Abu Fauzan mengatakan...

terima kasih atas semua komen rekan2 :-)

mas yunan, mba atik, mba lana, mba sinchan24 dan mba wulan..

maaf, banget baru respon nih.. jarang sekali buka blog saat ini..

salam hangat,

Ayahnya Fauzan

obat herbal stroke mengatakan...

sangat menyantuh bangetz,,,
artikelnya menarik...

penerjemah bahasa jepang mengatakan...

tanyalah pada hati untuk memilihnya...apa, dimana, dan kapan kita harus berjalan...salam kenal n sukses selalu.

Unknown mengatakan...

bagus artikelnya sob,sangat membantu.

Unknown mengatakan...

Subhanallah sungguh menyentuh hati.

Melda mengatakan...

subhanallah...salam silaturahim..:)

herizal alwi mengatakan...

Astafirullah

Yeye mengatakan...

Itulah isi kehidupan manusia, marilah pilih dan jadi yang terbaik untuk dunia dan akhirat kita