Rabu, 07 Mei 2008

Dialog Puisi (1)

Seorang sahabat, telah mengirim sebuah puisi ruhiyah kepadaku,
Seorang sahabat yang bermuhasabah, karena refleksi keimanannya yang tinggi.

INILAH YANG DITULISNYA:

Langit telah bekerja turunkan kebaikan untukku,
Tak ada kurang dan hina sedikitpun, sempurna.

Tapi jiwa...dosalah yang kuhantar ke langit sana,
Lelah menangisi diri,
Lelah berpeluh simbah.

Kutahu 4JJI..
Kuyakin 4JJI..

Engkau..RahmatMu terhampar untukku,
untuk pendosa,
Yang menghiba ampunanMu,
Dan takut kembali salah
Walau salah tetap berlaku...

Aku mencoba untuk menanggapi posting diatas dengan puisi dibawah ini:

Jika,
Langit telah mengingatmu sebagai pendosa..
Siapakah yang bersih dari dosa, di bumi sana?!

Jika,
Bumi sudah menghinakan dirimmu, dahulu kala..
Apakah ada hidayah, tanpa jahiliyah terlebih dahulu?!

Untukmu,
Manusia-manusia yang bukan Nabi dan Rosul..
Untukmu,
Manusia-manusia yang bukan sholihin dan shiddiqin..
Untukmu,
Manusia-manusia biasa yang menghiba ridho-Nya..

YAKINLAH,
Dia senantiasa tersenyum untukmu..
Menantikan datangnya hamba dhoif yang terus belajar..
bagaimana manjadi awwabin..
dan mutathohhirin..


Yours truly
Abu Fauzan
7 Mei 2008

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aku suka Dia tersenyum untuk
aku juga suka ia tersenyum untukku,
aku suka Dia ada untukku,
aku juga suka ia ada untukku,

hhhhh...
aku terlalu mensyukurinya, Dia dan dia.....